Dua Jenis Orang yang tidak akan Menemukan Kebahagiaannya



Tidak akan menemukan kebahagiaan? Serius? Yes, I'm serious. setidaknya ada dua jenis orang menurut pengamatan saya yang tidak akan menemukan kebahagiaannya, sepanjang hidupnya. Sebab dua jenis orang ini tidak memberikan celah sedikitpun untuk berbahagia.

Mereka dipusingkan dengan angan-angan dalam hidupnya. Biasanya angan-angan itu diawali dengan kata “Andai”. Mereka terlalu jauh dalam berangan-angan, “Andai begini”, “Andai begitu”, “Andai aku anak raja”, “Andai aku punya harta berlimpah”, andai, andai dan andai lagi.

Ali Bin Abi Thalib berkata,
”Keberuntungan menghampiri orang yang tidak mencarinya, tamak menjanjikan sesuatu yang sulit dipenuhi, angan-angan membuat buta mata orang cerdik dan siapa yang panjang angan-angan pasti menuai amal yang buruk”

(Faraidul Kalam li Khulafail Kiram, Qashim Ashar, hal 345).

Pertama; Orang yang tidak pandai bersyukur. Orang yang tidak pandai bersyukur selalu membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain. Terlalu fokus dengan apa yang orang lain miliki dan dia tidak sempat untuk melihat apa yang dia punya saat ini yang mungkin lebih dari yang orang lain miliki. Selalu tidak merasa cukup dengan apa yang dia punya. Sangat bisa dipastikan, orang seperti ini tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaannya selamanya.

Kedua; Orang yang terlalu khawatir dengan masa depan. Orang jenis ini tidak akan ada celah baginya untuk bahagia. Khawatir boleh tapi jangan terlalu khawatir dan sewajarnya saja. Orang terlalu khawatir tentang masa depan juga akan terjebak pada perilaku kufur nikmat. Karena kekhawatirannya yang berlebihan, dia bisa lupa dengan kewajibannya. Dia akan kesulitan merencanakan masa depannya, terjebak dalam kepanikan yang berlebihan. Bahkan yang terburuk, dia bisa mati bersama kepanikannya. Na’udzu billah min dzalik.

Allah SWT berfirman :

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar : 53)

Wallahu A’lam
Tabik Pun!
Aris Andriansyah