“Udeh adzan maghrib tong, sono ke masjid sholat maghrib sama temen2 lu” kata seorang bapak kepada anaknya, dengan rokok terjepit antara jari telunjuk dan jari tengahnya di depan telivisi yang sedang menyiarkan jeda adzan sholat maghrib di sela-sela sinetron sore menjelang malam.
Akhirnya dengan tidak ikhlas dan menggerutu dalam hatinya, anak itu pergi ke masjid dengan baju kaos bermainnya, celana pendek, peci yang belum sempurna dikenakannya dan sarung yang masih dilipat dipundaknya.
Fenomena ini mungkin sering kita lihat atau bahkan sebagian kita dulu pernah mengalami hal yang sama. Kita ekui itu memang sebuah proses pendidikan oleh orangtua kepada anaknya. Secara sederhana mari kita berfikir, apakah cara tersebut akan memberikan pengaruh yang signifikan? Tentu tidak, karena proses tersebut hanya sebatas retorika belaka.
Anak akan merasa tidak ‘fair’, kenapa kita harus melakukan sesuatu kewajiban sedangkan yang mememerintahkannya dalam hal ini orangtuanya tidak melakukannya. Jika demikian, maka segala sesuatu yang dilakukan oleh anak akan hanya menjadi beban dan tidak memberikan efek yang baik walau pun hal yang akan dilakukan tersebut merupakan hal yang baik.
Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris, berbicara tentang sebuah keteladanan, berikut ungkapannya:
"Action Speaks Louder Than Words"
Secara harfiah arti ungkapan di atas adalah “Tindakan berbicara lebih lantang dari pada kata-kata”. Arti ungkapan tersebut di atas secara harfiah pun tidak mengubah makna ungkapan tersebut. Begitulah makna dari ungkapan di atas.
Bahwa sebuah keteladanan akan memberikan efek yang dahsyat untuk sebuah proses pendidikan, apalagi pendidikan anak oleh orangtua. Mungkin selama ini kita sering melihat dan pernah mengalami hal tersebut. Namun, kita tak perlu berputus asa. Hari ini, banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan dan training memfasilitasi seminar tentang parenting. Yaitu seminar yang dilakukan untuk memberikan informasi-informasi tentang bagaimana mendidik anak dan menjadi orangtua yang baik dan ideal.
Dengan menjadi orangtua yang baik, tentu kita bisa ikut berkontribusi dalam membangun generasi bangsa yang baik untuk masa depan bangsa lebih bermartabat.
